Kamis, 23 Juni 2011

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kecelakaan Kerja Karyawan

JUDUL : PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KECELAKAAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V SEI GALUH
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan yang didirikan swasta ataupun pemerintah, pada umumnya diharapkan akan dapat berproduksi dengan tingkat produktivitas yang tinggi, efesiensi kerja yang tinggi dan biaya produksi yang dapat diusahakan menjadi serendah rendahnya. Lingkungan kerja yang memuaskan bagi para karyawan perusahaan yang bersangkutan akan dapat meningkatkan gairah kerja sehingga dapat meminimalisir kecelakaan kerja didalam perusahaan yang bersagkutan tersebut. Demikian pula sebaliknya, lingkungan kerja yang sangat tidak meuaskan akan dapat mengurangi gairah tenaga kerja sehingga kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan dalam bekerja akan semakin meningkat dan hal tersebut dapat menurunkan produktivitas kerja. Hubungan antara lingkungan kerja yang baik dengan terjadinya kecelakaan kerja karyawan dalam suatu perusahaan memang tidak diragukan lagi. Lingkungan kerja yang cukup memuaskan para karyawan akan dapat mendorong para karyawan tersebut untuk bekerja dengan sebaik-baiknya., sehingga kecelakaan kerja dapat dihindari didalam menjalankan proses produksi perusahaan.
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk menghindari atau memperkecil terjadinya kecelakaan kerja. Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak dikahendaki yang dapat menimbulkan korban manusia dan harta benda dimana dapat mengganggu

jalannya kegiatan yang biasa dilakukan sehingga pencegahan kecelakaan kerja sangat penting diadakan pada setiap perusahaan. Dilain pihak perkembangan ilmu teknologi yang pesat ternyata juga diikuti dengan meningkatnya jumlah dan kualitas mesin. Mesin dan instalasi -instalasi serta bahan-bahan yang berbahaya dimana sewaktu-waktu dapat menimbulkan kecelakaan kerja pada karyawan yang lalai dan tidak disiplin. Oleh sebab itu pimpinan perusahaan harus memperhatikan kesejahteraan dan kecelakaan karyawan yang terjadi dalam perusahaan pada waktu melakukan pekerjaannya. Karena kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja disebabkan oleh lingkungan kerja perusahaan maka peningkatan keselamatan kerja merupakan satu-satunya usaha agar para karyawan selamat dalam melakukan pekerjaannya, sehingga dapat terhindar dari kecelakaan kerja yang mungkin terjadi, seperti kecelakaan yang dapat menimbulkan korban jiwa atau cedera.
Perlunya dilakukan usaha-usaha untuk melindungi keselamatan kerja karyawan dalam melaksanakan kerjanya, sudah lama dirasakan pemerintah. Undang-undang kecelakaan tahun 1947 nomor 33, yang dinyatakan berlaku pada tanggal 6 januari 1951, yang disusul dengan peraturan pemerintah tentang pertanyaan berlakunya peraturan kecelakaan tahun 1947 (PP No. 2 tahun 1948), merupakan bukti tentang disadarinmya arti penting keselamatan kerja didalam perusahaan. Selain itu perlu adanya perlindungan terhadap tenaga kerja yang dapat dilakukan melalui perbaikan kondisi kerja, perbaikan mesin- mesin yang digunakan untuk melakukan operasi, jaminan sosial keselamatan dan kesejahteraan kerja sesuai dengan

pengawasan pemerintah dengan dikeluarkannya UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja. Masalah kecelakaan kerja tidak hanya tanggung jawab pihak pemerintah, perusahaan tetapi juga menjadi tanggung jawab para pekerja karena masih banyak kecelakaan kerja terjadi disebabkan oleh kelalaian karyawan itu sendiri yang kurang mentaati peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sehubungan dengan hal itu PT. Perkebunan Nusantara V Sei Galuh yang bergerak pada bidang pengolahan kelapa sawit dalam kegiatan operasinya mempekerjakan karyawan sebanyak 140 orang karyawan pada tahun 2008. Perusahaan ini menggunakan dua shift jam kerja yaitu, shift siang jam 07.00 s/d 19.00 WIB dan shift malam jam 19.00 s/d 07.00 WIB. Dengan adanya pembagian kerja ini karyawan wajib mengikuti jadwal yang telah ditetapkan oleh perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja dan mengerjakan tugasnya masing-masing. Setiap karyawan hanya bekerja sesuai dengan peralatan-peralatan yang dipergunakan dalam menjalankan tugasnya. Karyawan juga harus berhati – hati menggunakan peralatan dalam melaksanakan tugasnya karena apabila karyawan kurang berhati-hati maka kecelakaan kerja akan rentan terjadi. Dalam usaha menanggulangi kecelakaan kerja pada PT. Perkebunan Nusantara V Sei Galuh, pihak perusahaan menyediakan alat pelindung bagi karyawan seperti helm kerja, masker, sepatu pengaman, penutup telinga dan sarung tangan.
Sehubungan dengan hal itu dalam melaksanakan operasinya dilaksanakan dalam lokasi pabrik dimana pada setiap bagian pekerjaan dilaksanakan pengawasan.

Semua peralatan-peralatan yang dipergunakan dalam proses produksinya terdapat dalam pabrik. Jarak antara mesin satu dengan mesin lainnya sangat berdekatan sehingga menimbulkan lingkungan kerja yang kurang memadai.
http://www.ziddu.com/download/15463453/PENGARUHLINGKUNGANKERJATERHADAPKECELAKAANKERJAKARYAWAN.pdf.html

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Semangat Kerja Karyawan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Manusia dalam organisasi atau perusahaan sebagai pekerja adalah mempunyai martabat, perasaan, keinginan, dan juga harapan. Meskipun penggunaan teknologi meningkat maju dengan pesat dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan namun sumber daya manusia tetap mempunyai peranan yang tidak dapat diabaikan begitu saja, sehingga pengelolaan tenaga kerja atau sumber daya manusia merupakan bidang keputusan sangat penting, hal ini berkaitan dengan semangat kerja karyawan.
Tenaga kerja atau karyawan mempunyai peranan dalam melaksanakan tugas-tugas ataupun kewajibannya sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan dimana mereka bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan dalam menghasilkan laba demi kelangsungan hidup perusahaan, disamping itu tujuan sosial perusahaan itu sendiri sehingga manajemen tenaga kerja dengan cara yang produktif dan kemanusiaan merupakan tugas kunci dalam bidang kegiatan perusahaan dewasa ini.
Peran pemimpin atau manejer dalam pengembangan fungsi manajemen pun sangat penting melaksanakan, mengkoordinasi, menggerakkan dan mengatur bawahannya dengan sebaik mungkin agar mereka dapat memenuhi harapan perusahaan dan mencapai tujuan perusahaan tersebut Keinginan organisasi atau perusahaan agar anggotanya bekerja dengan kemauan dan semangat kerja adalah suatu masalah yang perlu mendapatkan perhatian khusus terutama karena adanya faktor-faktor pengelolaan sumber daya manusia yang menyangkut kekuasaan organisasi yang dituntut lebih efektif. Semangat kerja karyawan merupakan perwujudan dari sikap seseorang dalam melakukan pekerjaan dengan kemauan dan kesenangan sehingga segala pekerjaan dapat dilaksanakan dan diselesaikan lebih cepat dan lebih baik.
Dengan meningkatnya semangat kerja, maka perusahaan akan memperoleh implikasi yang baik seperti pelayanan yang lebih cepat dilaksanakan, absensi yang rendah, perilaku atau semangat kerja yang dapat mengurangi kerusakan, kemungkinan perpindahan karyawan dapat diminimalisasikan dan tentunya produktivitas kerja yang dapat ditingkatkan yang berarti juga efesiensi dalam pengeluaran biaya.
PT. Intan Bersaudara merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan pasir dan batu ( Sirtu ) yang mana perusahaan ini sangat mengharapkan setiap karyawannya dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan apa yang diinginkan, karena dengan adanya semangat kerja yang baik diharapkan dapat meningkatkan produktifitas dalam menghasilkan produk atau barang yang baik pula.
Tentunya memerlukan suatu manajemen yang mampu untuk mengatur dan mengkoordinasi, menggerakan anggotanya dalam suatu tim yang baik, maka dalam hal ini sangat penting diketahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi semangat kerja karyawan yang meliputi lingkungan kerja yang baik dan mendukung, pemberian kompensasi yang baik secara material maupun non material.
http://www.ziddu.com/download/15462728/Faktor-faktorYangMempengaruhiSemangatKer jaKaryawan.pdf.html

Analisis Produktivitas Kerja Karyawan




BAB I PENDAHULUAN 
1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia adalah penentu keberhasilan suatu perusahaan. Oleh sebab itu, kebutuhan utama suatu perusahaan adalah memiliki dan mempertahankan karyawan yang mampu berprestasi, memiliki motivasi tinggi dan mau bekerja sebaik mungkin demi mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan tersebut atau dengan kata lain karyawan yang memiliki produktivitas kerja yang tinggi. Setiap perusahaan akan selalu dihadapkan pada permasalahan sumber daya manusia yang sangat berpengaruh terhadap kualitas dan produktivitas kerja karyawan. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mempunyai kemampuan dalam mengelola perusahaan dengan sebaik-baiknya. Semakin kecil perusahaan semakin kecil pula tenaga kerja yang dibutuhkan begitu pula sebaliknya, semakin besar suatu perusahaan, semakin besar pula tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan dan semakin kompleks pula permasalahan yang akan dihadapi oleh pihak manajemen perusahaan.
Tinggi rendahnya tingkat produktivitas kerja karyawan sangat erat hubungannya dengan tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia yang mengelola maupun dikelola, penempatan kualitas kerja terhadap manajemen

sumber daya manusia harus sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh perusahaan (direct man and direct place) yang meliputi antara lain adalah : menetapkan analisa jabatan, menarik karywan, adanya pelatihan, memberikan kompensasi yang adil dan memberikan motivasi dan sebagainya. Jika tugas tersebut dikelola dengan baik maka produktivitas kerja karyawan terhadap perusahaan akan terus membaik. Dengan demikian efektivitas dan efisiensi akan dapat diwujudkan sesuai dengan harapan manajemen perusahaan. Upaya pembinaan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh dan ditujukan kepada peningkatan, peembentukkan dan pengembangan tenaga kerja yang berkualitas, produktif, efektif, efisien dan berjiwa wira usaha sehingga mampu mengisi, menciptakan dan memperluas lapangan kerja serta kemampuan usaha. Upaya peningkatan produktivitas berarti usaha meningkatkan hasil produksi secara keseluruhan dan peningkatan hasil produksi akan meningkatkan penghasilan masyarakat dan akan mendorong laju pembangunan. Begitu juga dengan perusahaan yang penulis teliti yaitu PT Iga Bina Mix Pekanbaru yang bergerak dibidang produksi dan penjualan Ready Mix Concrete (RMC) atau yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan nama produknya beton. PT. Iga Bina Mix Pekanbaru tergolong mempunyai jumlah karyawan yang cukup banyak tiap tahunnya dan dengan sendirinya akan berhadapan langsung dengan masalah manajemen sumber daya manusia dan produktivitas kerja karyawan yang berfluktuasi tiap tahunnya.

Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan tenaga kerja yang baik. Di samping itu lingkungan kerja yang baik juga sangat menentukan besar out put yang dihasilkan. Lingkungan kerja yang kurang baik juga akan menghambat kelancaran kerja para karyawan karena kurangnya konsentrasi karyawan dalam bekerja. Jika hal ini terjadi terus menerus maka tingkat kesalahan akan menjadi besar dan produktivitas kerja karyawan akan menurun. Produktivitas yang tinggi mencerminkan keadaan karyawan yang dapat bekerja dengan baik dan penuh konsentrasi serta mempunyai motivasi yang tinggi untuk bekerja. Tingkat produktivitas juga dipengaruhi oleh kompensasi karena kompensasi yang diberikan besar pengaruhnya terhadap semangat dan kegairahan kerja karyawan, Fungsi analisa produktivitas kerja karyawan terhadap perusahaan adalah merupakan fungsi dari setiap pimpinan dalam memperhatikan karyawan didalam melakukan pekerjaannya. Oleh karena itu, pimpinan harus memiliki kemampuan dalam menilai dan menganalisa pekerjaan dan permasalahan yang timbul serta bertanggung jawab mengawasi para bawahannya. Di dalam perusahaan setiap pimpinan atau manajer dituntut untuk mampu memberikan motivasi kerja yang tepat kepada karyawannya, di mana motivasi dalam bekerja sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan dan memberikan tanggapan terhadap kondisi dalam bekerja untuk integritas kerja karyawan. Oleh karena itu, karyawan merupakan modal dan asset perusahaan yang harus dihargai dan diperhatikan sehingga karyawan akan lebih bertanggung jawab dan loyal terhadap perusahaan sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas kerja dan produktivitas kerja karyawan untuk perusahaan.

Partisipasi Angota Pada Koperasi




1. Latar Belakang Masalah
Dalam upaya meningkatkan kemakmuran rakyat di negara kita diperlukan adanya pembangunan ekonomi yang seimbang. Untuk mewujudkan hal tersebut sebagaimana yang telah tercantum dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 dinyatakan bahwa “ perekonomian di susun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan “ kemudian pada bagian penjelasan UUD 1945 disebutkan bahwa membangun perusahan yang sesuai dengan itu adalah koperasi. Dalam hal ini koperasi sebagai salah satu badan usaha yang ada di Indonesia yang memegang peranan penting bagi perekonomian Indonesia yang juga membina kelangsungan perkembangan demokrasi ekonomi.
Untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat tersebut peranan koperasi Indonesia perlu ditingkatkan melalui gerakan dan penemuan-penemuan baru sehingga tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mengantarkan masyarakat menuju kemakmuran dan kesejahteraan.
Ukuran dari keberhasilan koperasi ialah berapa banyak kebutuhan anggota dapat dilayani dengan baik oleh koperasi, maka dari itu merupakan suatu yang penting dari koperasi untuk menarik perhatian dan keaktifan anggota guna mengadakan partisipasi yang maksimal untuk mensukseskan usaha koperasi atau dengan kata lain kesadaran anggota merupakan kekuatan yang potensial dari koperasi.
Pada umumnya para anggota selalu mengharapkan kebutuhannya dapat di layani secara tepat, efisien, tanggap dan prilaku yang sopan, serta senyum dari pihak koperasi,. Harapan itu bukanlah suatu yang berlebihan karena dapat dimaklumi bahwa para anggota memberikan suatu bisnis kepada koperasinya, yaitu keberadaannya sebagai nasabah tersebut akan dipertahankan.
Semua itu dapat kita capai apabila pengurus koperasi memberikan pelayan yang bagus dan memadai untuk anggotanya. Dalam hal ini pelayanan dapat kita bagi menjadi dua yaitu pelayanan ekonomis dan pelayanan social.
Jika pelayanan ekonomis yang diberikan anggotanya baik, maka peran anggota akan dapat merasakan manfaat dalam kehidupannya melalui usaha-usaha mereka mengalami peningkatan, sedangkan pelayanan social meliputi pemberian pendidikan kepada anggota. Sehingga anggota lebih mengerti dan terampil terutama dalam bidang usaha mereka. Pelayanan koperasi misalnya dalam bentuk jenis bantuan jasa kepada anggotanya seperti simpan pinjam, penyediaan kebutuhan, pengadaan pendidikan dan pelatihan serta kegiatan ekonomi lainnya yang dibutuhkan anggotanya. Pelayanan di atas semua tidak akan terlepas dari prinsip-prinsip koperasi sendiri.
Adapun partisipasi sangat diperlukan dalam kegiatan usaha koperasi serta memberikan kontribusi yang sehat dalam pengembangan dan peningkatan usaha koperasi serta memberikan kontribusi yang sehat dalam pengembangan dan peningkatan usaha. Para anggota memberikan kontribusi permodalan koperasi secara adil dan melakukan pengawasan secara demokratis (terhadap modal tersebut).
Berdasarkan hasil wawancara dan data yang di peroleh penulis dari pengurus dan beberapa anggota KUD Mitra Makmur dapat diketahui bahwa partisipasi anggota koperasi masih sangat rendah dan pelayanan dari koperasi belum memuaskan. Rendahnya partisipasi anggota dapat dilihat dari rendahnya kesadaran anggota untuk membayar simpanan wajib. Tingkat pembayaran simpanan wajib dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Skripsiku

Template by : kendhin x-template.blogspot.com